Minggu, 23 Juni 2013

Libido Malam Bakupas Pilwako KK

"Apapun yang terjadi malam ini, tetap saja besok rakyat Kotamobagu memilih. Atas keinginan mereka-lah pemimpin daerah itu terpilih. Dengan alasan apapun..:D"

Demikian Personal Messages yang saya baca dari sahabat saya Matt Jabrik (Ahmad Ishak) di kontak BlackBerry Messanger (BBM) tatkala tulisan ini sedang saya ketik memakai perangkat Blackberry.

Di Passi, jarinan internet telah terputus sejak 2011. Penyebabnya seringkali terjadi pencurian kabel jaringan di Batu Moloda (perbatasan Passi-Gogagoman) ditambah lagi perangkat komputer juga laptop yang tak tersedia lagi dirumah saya tersebab "lagi ada kase skolah" (di gadaikan) kata istilah anak-anak Mongondow saat ini. Hehe...

Petikan gitar dari Buyung Algafari Potabuga (Wartawan situs berita kontraonline.com) lewat lantunan lagu Koyow In Mogoguyang mengiringi penulisan saya pada kesempatan kali ini, tepat di dimana warga Kota Kotamobagu tengah larut dalam pesta "Malam Bakupas" Pilwako KK.

Ekhem...!

Benar kiranya sahabat saya Jabrik. Apapun yang terjadi malam ini, tetap saja besok rakyat Kotamobagu memilih. Atas keinginan mereka-lah pemimpin daerah itu terpilih. Dengan alasan apapun.

Mungkin yang dimaksudkan sahabat saya Jabrik,terkait perkara apapun yang terjadi malam ini, di Malam Bakupas Pilwako KK, semua berangkat dari keinginan mereka (warga KK yang tercatat sebagai pemilih dan tercantum di DPT) yang paling kuasa, paling berdaulat, atas pilihan yang telah mereka putuskan. Apapun alasan itu. Atau apapun pengaruh yang menyebabkan lahirnya alasan itu.
Dan atas alasan itu pulalah pemimpin daerah (Walikota-Wakil Walikota KK) terpilih.

Praktek politik uang yang kini tengah menggeliat di Malam Bakupas Pilwako KK, mari kita jujuri secara terang benderang dari lubuk hati yang paling dalam, bahwa hal itu sudah bukan gosip lagi. Tahu sama tahulah pokoknya. Maka kita tak heran kalau Supermarket Abdi dan Paris Superstore tak seperti biasanya buka hingga pukul 10 malam. Sebuah pemandangan tak biasa memang. Satu pemandangan yang tak kalah menarik adalah, kawasan Katipol atau kawasan Petot (siapa tak kenal kawasan Katipol/Petot di KK) jika pada Malam Bakupas Pilkada Bolmong Induk tutup, maka kali ini, pada moment Malam Bakupas Pilwako KK, masih buka bahkan ketika tulisan ini sedang di ketik.

"Tidak gampang memang ini Pilwako KK". Demikian celetuk sopir-sopir bentor dan Ojek trayek Passi yang mangkal di pertigaan Bank BNI Gogagoman. Bahkan ada gosip yang menyemburkan berita dimana ada para pendukung militan salah satu kandidat yang mengancam akan membakar salah satu rumah (tentu di Kotamobagu) yang dianggap sebagai pangkalan dimana terparkir bergepok-gepok uang siap di distribusikan kepada para pemilih.

Pembaca, saat tulisan ini sedang di ketik, beruntai riak, gejolak, dan libido Malam Bakupas Pilwako KK tengah sange'-sange'nya bergeliat. Mungkin pukul 1 siang kita sudah tahu siapa peraup suara terbanyak. Perkara 300 ribu yang terdistribusi ditengah-tengah kegalauan warga yang tergoncang dalam menentukan pilihan dan naluri tim sukses beserta anak-pinaknya dalam mengoyak-ngoyak basis lawan, biarlah menjadi catatan tersendiri bersama mandulnya Panwaslu.



Powered by Telkomsel BlackBerry®